Aliran Coolant Alat Berat

Pada gambar 11 di atas menunjukkan komponen – komponen dasar dan aliran coolant pada system pendingin. Thermostat berfungsi untuk mengatur aliran coolant yang akan mengalir ke radiator atau ke bypass valve.

Shunt line

Ketika temperatur coolant belum mencapai temperatur kerja operasi engine , thermostat akan akan mengalirkan coolant ke saluran bypass dan menutup aliran coolant yang menuju radiator. Ketika temperatur kerja operasi telah tercapai maka thermostat akan mengalirkan coolant ke radiator. Hal ini membuat coolant engine yang panas dialirkan melewati radiator, akan didinginkan.

Selama engine beroperasi, udara dapat masuk ke system pendingin jika coolant level terlalu rendah atau bila terjadi aliran turbulensi pada system akibat dari seal water pump yang aus, clamp hose yang kendor pada sisi low pressure dari system atau karena kesalahan prosedur pada saat pengisian coolant ke sistem. Udara yang terjebak dapat menyebabkan panas yang berlebihan (overheat) pada ruang bakar sehingga dapat menyebabkan kerusakan atau crack pada cylinder head. Engine yang terpasang pada machine untuk transportasi darat umumnya menggunakan system pendingin jenis ―shunt‖ (Gambar 12).

Sistem pendingin jenis ini cara kerjanya sama saja dengan jenis yang menggunakan radiator, tetapi pada jenis ―shunt‖ memiliki tambahan ruang pada bagian atas radiator yaitu sebuah tube shunt yang menghubungkan ruang bagian atas radiator dengan saluran inlet pompa.

Saluran ini berfungsi untuk menjaga agar pada saluran inlet pompa tidak kekurangan aliran coolant jika terjadi perubahan rpm engine yang tiba – tiba pada saat perpindahan gigi (downshift). Tanpa saluran shunt, pompa dapat menghisap negative pressure selama perpindahan gigi (downshift) sehingga dapat mengakibatkan timbulnya kavitasi.

Radiator yang terpasang pada vehicle yang bergerak didesain untuk menghasilkan perpindahan panas yang optimal pada ambient temperatur maksimum yang ditentukan dan dapat tahan lama.

Beberapa syarat desain untuk radiator alat berat adalah:

  1. Sudut dan kemiringan tube untuk memaksimalkan perpindahan panas sampai hambatan udara yang terendah.
  2. Bentuk rancangan fin dan tube yang dirancang untuk memaksimalkan perpindahan panas ke fin.
  3. Konstruksi yang kuat dari tube header solder joint untuk perlindungan terhadap beban berat dan tekanan yang terjadi pada system pendingin sehingga dapat mencegah terjadinya retak (crack) dan bocor agar life time dari radiator lebih lama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *