Komponen utama pada system pendingin yang menggunakan media air yaitu:
Jacket water di sekitar sampai dengan bagian atas engine
Water temperatur regulator (thermostat)
Radiator (atau heat exchanger yang menggunakan media air laut untuk mentrasfer panas ke udara sekitar)
Pressure cap
Water pump untuk mensirkulasikan coolant
Hose
Pada beberapa Engine yang menggunakan komponen lain sebagai tambahan yang didinginkan seperti aftercooler, oil cooler, hydraulic oil cooler ataupun transmission oil cooler, dimana hal tersebut untuk meningkatkan performa kinerja Engine. Beberapa aplikasi engine yang tetap (diam) seperti genset, Kapal laut ( Marine Engine) ataupun engine yang digunakan untuk menggerakkan pompa, semuanya memiliki sistim pendingin engine yang berbeda dengan unit yang bergerak, yaitu dengan heat exchanger sebagai pengganti radiator.
Gambar 3. memperlihatkan komponen-komponen system pendingin dan skema aliran coolant di dalam system pendingin. Water pump (1) menghasilkan aliran (flow) di dalam system pendingin. Water pump menghisap coolant yang lebih dingin dari bagian bawah radiator (5) kemudian mengalirkannya ke seluruh system. Pada sebagian besar high performance diesel engine dilengkapi dengan sebuah engine oil cooler (2) dimana coolant akan dialirkan melalui oil cooler dan kemudian ke cylinder block (3).
Water temperatur regulator atau thermostat (4) mengatur aliran coolant menuju radiator. Saat engine dalam kondisi dingin, thermostat menutup aliran air menuju radiator (5) dimana terpasang pressure cap (6) untuk mengatur tekanan di dalam system pendingin dan coolant dari engine akan dialirkan menuju water pump melalui bypass tube lalu kembali ke engine. Ini akan membantu agar engine dapat mencapai suhu kerja dengan cepat.
Saat engine panas, thermostat akan mengalirkan air menuju radiator untuk didinginkan sebelum memasuki engine. Thermostat tidak secara penuh membuka atau menutup, tetapi berada dalam posisi keduanya untuk mempertahankan agar suhu engine tetap konstan. Suhu engine yang tepat sangatlah penting.
Engine yang terlalu dingin tidak akan bekerja menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk mendapatkan pembakaran yang effisien dan akan menyebabkan munculnya endapan pada sistem pelumasan engine. Engine yang terlalu panas akan menyebabkan engine panas (overheat) dan menyebabkan kerusakan yang serius pada engine. Hose (7) digunakan sebagai saluran penghubung yang fleksibel dari radiator dengan engine.
Pandangan potongan dari engine block (Gambar 4) memperlihatkan saluran bagian dalam dari system pendingin yang disebut jacket water sebagai saluran untuk mendinginkan cylinder liner.
Gambar 5 Saluran pada cylinder head
Gambar 5 menunjukkan saluran di dalam cylinder head sebagai saluran untuk mendinginkan komponen – komponen cylinder head seperti injector dan valve.
Gambar 6 Aliran coolant
Gambar 6 memperlihatkan aliran coolant yang dialirkan melewati oil cooler menuju cylinder block. Coolant dialirkan di sekeliling dinding liner menuju cylinder head kemudian aliran coolant akan dialirkan ke saluran valve dan saluran gas buang (exhaust) di dalam cylinder head menuju water outlet housing pada cylinder head.
Temperatur dari coolant dikontrol oleh thermostat. Jika temperatur coolant di dalam engine masih rendah, thermostat tertutup dan mengarahkan sebagian coolant kembali menuju bagian saluran bypass ke water pump.
Temperatur engine block akan naik dengan cepat karena coolant yang dialirkan tidak dingin. Ketika temperatur coolant mencapai suhu settingan pembukaan thermostat, maka thermostat akan terbuka dan mengalirkan coolant ke radiator sehingga coolant dapat didinginkan. Ini merupakan proses yang terus menerus dan membantu dalam
menjaga temperatur kerja serta dapat juga untuk mempercepat tercapainya temperatur kerja engine .
Baca juga: bongkar rumah jogja