Suatu pondasi tiang umumnya terdiri lebih dari satu tiang atau disebut tiang kelompok. Tiang kelompok ini biasanya disatukan oleh kepala tiang yang juga disebut pile cap atau poer.
Pile cap tersebut biasanya dibuat dari beton bertulang, dituangkan langsung pada tanah kecuali jika tanah bersifat ekspansif. Pile cap untuk konstruksi lepas pantai sering dicetak dari form baja. Pile cap tersebut mempunyai suatu reaksi yang merupakan sederet beban terpusat (tiang pancang). Perencanaan pile cap juga mempertimbangkan beban kolom dan momen dari setiap tanah yang mendasari pile cap (jika poer berada di bawah permukaan tanah), dan berat pile cap.
Dalam perhitungan, poer dianggap/dibuat kaku sempurna sehingga :
• Bila beban-beban yang bekerja pada kelompok tiang tersebut menimbulkan penurunan maka setelah penurunan bidang poer tetap akan merupakan bidang datar.
• Gaya-gaya yang bekerja pada tiang berbanding lurus dengan penurunan tiang-tiang tersebut.
Anggapan bahwa setiap tiang pancang di dalam sebuah kelompok
mengangkut beban yang sama mungkin hampir benar bila hal berikut dipenuhi :
− Pile cap bersentuhan dengan tanah
− Tiang pancang semuanya tegak lurus
− Beban diletakkan pada pusat kelompok tiang pancang
− Kelompok tiang pancang adalah simetris.
Umumnya, jarak antar tiang dalam kelompok berkisar antara 2,5D sampai 3D. Dimana D adalah diameter atau lebar tiang pancang. Ketentuan ini berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
• Bila jarak antar tiang s < 2,5D kemungkinan tanah di sekitar kelompok tiang akan naik terlalu berlebihan karena terdesak oleh tiang-tiang yang dipancang terlalu berdekatan. Selain itu dapat menyebabkan terangkatnya tiang- tiang di sekitarnya yang telah dipancang lebih dahulu.
• Bila jarak antar tiang s > 3D akan menyebabkan perencanaan menjadi tidak ekonomis sebab akan memperbesar ukuran/dimensi dari poer, jadi memperbesar biaya.